Jejari Usang ini,
Membilang Butiran Tasbih,
Biar Jiwa Letih Merintih,
Kelopak Bibir Tetap,
Membisikkan Kalimat Suci,
Munajat di Pergunungan.
Kalbu Merasa Hina,
Mengira Diri Ini Siapa,
Melewati Batas-Batas Usia,
Hati Berdetik Sesekali,
Teringat Api Membara.
Seringkali Mata Layu ini,
Menolah Pasti,
Ke Kiri Kanan Menatap,
Penulis Amal Setia,
Mencoretkan Penanya,
Di Sebuah Kitab Kehidupan.
(Note: Kepada rakan perjuangan aku Willie dan Abraham Nyerang)